Rabu, 04 Mei 2016

Praktikum I "Pengenalan Alat-Alat Laboratorium"



LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN
I.                PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

OLEH :
            FARIDA
M1A1 14 017

  



UNIT LABORATORIUM KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
2015




1.      PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangya ilmu pengetahuan semakin tinggi pula rasa ingin tahu manusia terhadap hal-hal baru dialam ini. Saat ini dengan ilmu pengetahuan manusia dapat melakukan berbagai penelitian, baik penelitian yang berhubungan dengan manusia, hewan, tumbuhan, bahkan mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata. Hal ini memunculkan ilmu yang mempelajari tantang mikroorganisme disebut mikrobiologi. 
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktik dari biokimia. Untuk melihat dan meneliti mikroorganisme tersebut dibutuhkan alat-alat yang dapat menunjang penelitian tersebut kita perlu mengenal alat-alat laboratorium mikrobiologi serta cara atau tekhnik penggunaan alat-alat tersebut, yang terdiri dari bahan kaca, plastik dan besi.
            Alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan steril. Sebelum ala-alat mikrobiologi digunakan alat-alat tersebut harus disterilisasi terlebih dahulu, sterilisasi adalah proses membebaskan alat atau bahan dari mikroba yang tidak diinginkan. Untuk mensterilisasi alat-alat mikrobiologi kita harus mengetahui cara atau tekhnik melakukan sterilisasi. 
Berdasarkan hal tersebut, maka dirasa perlu untuk mengetahui dan mengenal alat-alat mikrobiologi, serta mengetahui fungsi alat-alat tersebut dan teknik atau cara penggunaan dan sterilisasi alat-alat mikrobiologi.



B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium yang dibutuhkan dalam  pengujian mikrobiologis.
2.      Untuk  mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
C. Manfaat Praktikum
Kegunaan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.  Mahasiswa dapat  mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium yang dibutuhkan dalam  pengujian mikrobiologis
2.  Mahasiswa dapat  mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
[
[[

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi dasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacammacam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya. (Sumarsih, 2003).
Mikrobiologi merupakan jenis makhluk hidup yang tersebar diseluruh lingkungan. Berbagai spesies mikrobiologi terdapat disekitar kita, bahkan ditubuh kita. Pada umumnya, mikroba banyak terdapat pada organ-organ tubuh yang langsung berhubungan dengan lingkungan luar, seperti mulut, hidung, kulit, dan anus. Selain tubuh manusia, mikroorganisme seringkali ditemukan pada bahan pangan. Bahan makanan, selain merupakan sumber gizi bagi manisia, juga merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme. pertumbuham mikroorganisme dalam bahan pangan dapat menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan pangan secara gizi, daya cerna ataupun daya simpangan (Nurfauziawati, 2011).
Mikrobiologi ialah ilmu pengetahuan tantang prikehidupan makhluk-makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikroskop(bahasa yunani : micros = bios, hidup,logos = kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu disebut mikroorganisme,mikroba, protista, atau jasad renik (Dwidjoseputro, 2012).
Mikrobiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup berukuran mikropis (Mikroba) meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi, dan virus. Mikrobiologi dapat dipandangsebagai ilmu dasar yang mempelajari mikrobiologi dari mikroba, seperti fisiologi, Taksonomi, Ekologi, dan Genetika mikroba serta dapat berperan sebagai ilmu terapan,antara lain Mikrobiologi Pertanian (Agricultural Microbiology) (Hajoeningtijas, 2012).
Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya krena ukutrannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tingggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam micron, 1 mikron adalah 0,001 mm. sel mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar (Sartika, 2005).


U
B. Penggunaan Alat-alat mikrobiologi
Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak lepas dari alat-alat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat alat yang digunakan. Peralatanyang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umum digunakan dilaboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan pentri, pipet ukur, pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spritus, kaki tiga, denga kawat asbes dan rak tabung (Wardani, 2013).
Laboratorium berasal dari kata Laboratory yang memiliki pengertian yaitu : (1) tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen didalam sains unttuk melakukan pengujian dan analisis (is a place for experimental study in a science or for testing and analysis), (2) bagunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang sains (a building or room equipped for conducting scientific research or for teaching prapractikal science), (3) tempat memproduksi bahan kimia atau obat (a place where chemicals pr medicines are manufact ured), (4) tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah (a workplace for the conduct of scientific research), (5) ruang kerja seorang ilmuan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi sains (kimia, fisika, biologi, dsb). (the workplace a saintisi also a place devoted to experiments in any branch of natural science, as chemistry, physics, biology etc). (Widhy, 2009).
Irianto (2007) dalam Cahyani, et; al (2012) Paralatan yang dipergunakan dilaboratorium mikrobiologi selain mikroskop adalah tabung reaksi, beaker gelas, labu ukur, gelas ukur, cawan petri, pipet labu, buret, jarun ose, oven, autoklaf, lampu spritus, alat timbangan, Ph meter, incubator, water bath (penagas air), refrigator, freezer, haemocytometer, spektronik 200, coloni counter, hot plate, vartex mixer, shaker, gelas benda, pipet tetes, jarum enter dan sebagainya. Peralatan tersebut diatas merupakan bagian kecil dari peralatan yang terdapat dilaboratorium mikrobiologi.
Setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digumakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya,bahan atau pun peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi terbagi menjadi beberapa jenis. Pada dasarnya alat-alat tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pengenalan alat-alat ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk dan fungsi masing-masing alat-alat mikrobiologi dalam praktikum (Husen, et; al, 2013)[.
Tujuan keamanan laboratorium adalah menciptakan suasanan laboratorium sebagai sarana belajar sains yang aman. Caranya adalah dengan meningkatkan pengetahuan praktisi sains (dosen, laporan, mahasiswa) tentang keselamatan kerja, mengenal bahan yang mungkin terjadi serta upaya penangananya (Budimarwati, 2012).

C. Fungsi Peralatan mikrobiologi
Yusuf (2009) dalam Maulana, et; al (2003) Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah laboratorium. Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan jasad renik. Bekerja di laboratorium selali memungkinkan terjadinya suatu kecelakaan. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang sederhana (praktikum) maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium penelitian).Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praltikum serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan.
Jarum inkolum (jarum ose) berfungsi untuk memindah biakan untuk ditanam/ditumbuhkan kemedia baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehinggga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop,dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak dipermukaan agar,sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegakan (stab inoculating). Jarum inokulum ini sangat bermanfaat saaatmembelah agar untuk prepasi heinrich’s Slide Culture (Mirsadiq, 2013).
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium Mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit kita harus menggunakan gelas ukur bukan beaker glass ataupun erlenmeyer karena ketelitian gelas ukur yang tinggi dan memang untuk mengukur zat cair serta mudah digunakan, sedangkan beaker glass hanya sebagai wadah atu tempat larutan atau sampel, meskipun terdapat skala pada beaker glass namun skala ini tidak akurat dan tidak boleh digunakan untuk mengukur sampel yang sangat sensituf. Begitu pula dengan prosedur percobaan yang lain, kita harus bisa menyesuaikan dan menggunakan peralatan untuk praktikum tersebut (Mirsadiq, 2013).
Mikroskop adalah suatu alat untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil termasuk untuk melihat mikroba, sehingga sangat diperlukan didalam kegiatan yang berhubungan dengan mikrobiologis. Secara garis besar, mikroskop dibagi atas dua macam, yaitu mikroskop biasa/mikroskop cahaya dan mikroskop electron.(Asnia, 2015).
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yangakan digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.Tekanan yang digunakan umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm. Lama sterilisasiyang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121°C (Ikbal, 2012).











III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A.  Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Unit Laboratorium Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmun Lingkungan, Universitas Halu Oleo Kendari. Pada hari senin, 19 0ktober 2015 pukul 15.30 WITA sampai selesai.

B.  Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kertas gambar dan alat tulis menulis.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi, erlen meyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cultur chamber, lampu bunsen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave.



C.  Prosedur  Pelaksanaan
Metode pelaksananan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut
a.  Menyiapkan alat-alat pengamatan mikrobiologi yang dibutuhkan
b. Mengenali dan mengetahui fungsi dari berbagai macam alat-alat pengamatan  mikrobiologi
c. Menggambar alat-alat pengamatan mikrobiologi


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Pengenalan alat-alat pengamatan mikrobiologi beserta kegunaannya
No
Nama alat
Gambar alat
Kegunaan
1
Lampu bunchen (pembakar spirtus)

Untuk sterilisasi dan memanaskan larutan
2
Sikat tabung

Untuk membersihkan dinding tabung
3
Cawan petri

Untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme pada medium yang dituangkan diatas cawan ini.
4
Hot Plate

Untuk memanaskan larutan
5
Tabung reaksi

Untuk mereaksikan larutan
6
Gelas kimia

Untuk mereaksikan larutan
7
Oven

Untuk sterilisasi kering
8
Pipet tetes

Untuk memindahkan atau mengambil larutan dengan volume dalam jumlah yang kecil.
9
Cultur chamber

Proses perkembangan hasil isolasi/ penanaman mikroba
10
Loupe

Untuk memperbesar objek
11
Gelas ukur

Untuk mengukur volume suatu larutan
12
Timbangan analitik

Untuk menimbang media/bahan yang akan diamati

13
Meja objek

.untuk meletakkan objek
14
Autoklafe

Untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan tinggi
15
Labu Erlenmeyer

Untuk mereaksikan larutan















16
Kaca objek

Untuk menutup objek
17
Jarum ose

. Untuk mengisolasi mikroba
18
Sentrifuse

Memisahkan zat padat dan zat cair
19
Laminar air flow

Mengendapkan zat padat dari larutan














B. Pembahasan
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi dasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacammacam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya. Denan berkembangnya ilmu pengetahuan saat ini ada berbagai macam alat-alat yang digunakan untuk meneliti mikroba setiap alat memiliki nama yang menunjukan kegunaan alat prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenal berdasarkan namanya, bahan ataupun peralatan yang digunakan dalam praktikum mikro biologi terbagi menjadi beberapa jenis antara lain yaitu Erlenmeyer, gelas kimia, tabungreaksi, hot plate, cawan petri,jarum ose, lampu Bunsen,pipet, oven, autoclave.
Berdasarkan hasil pengamatan didalam laboratorium dapat diketahui beberapa alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dan dijelaskan juga fungsinya.

            Lampu bumsen  berfungsi untuk meminimlisasi bakteri lain pada saat pemanasan. Spetula berfungsi untuk menyimpan susfensi. Mikro pipet adalaah alat untuk memindahkan cairan yang berfolume cukup kecil. Banyak pilihan kapasitas dalam pipet mikro yang dapat diatur volume pengambilannya dan mikro pipet yang tidak bias diatur volumenya. Dalampenggunaanya mikro pipet memerlukan tip-tip yang sudah disterilkan tidak boleh disentuh tangan karena akan menyebabkan kontaminasi.
            Cawan petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastic atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang besar merupakan tutupnya. Batang penyebar berfungsi untuk menyebarkan suspense pada media. Jarum ose dibut dari kawat chrom berukuran 0,5- 0,75 mm.
Hot plate  berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetik misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.Gelas ukur (Graduated Cylinder) Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.
Tabung reaksi yang berfungsi sebagai media pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat diisi dengan media padat.
Oven merupakan alat-alat yang digunakan untuk  mengeringkan alat-alat sebelum digumnakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan dalam keadaan basah. Oven adalah alat sterilisasi yang menggunakan prinsip panas kering. Oven digunakan untuk mensterilkan alat gelas yang berungga atau material seperti minyak yang tidak dapat disterilkan denagan autoclave karena tidak permeable terhadap uap air. Alat ini terdiri dari panas elektrik, mengontrol suhu dan ruang insulasi yang umumnya dilengkapi kipas untuk mensirkulasi uadara hingga panas merata. Kondisi sterilisasi umumnya adalah 160-170 derajad dalam waktu 1 jam.
Pipet tetes  merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang
diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet  berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan  pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus  epat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar. Pipet tetes (Pasteur Pippete), fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl atau NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dan lain-lain.
Gelas ukur berfungsi mengukur larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume. Gelas ukur ini terbuat dari kaca dan cara penggunaannya dengan melihat volume yang tertera pada gelas ukur tersebut Autoklafe digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf  untuk sterilisasi, tutupnya jangan  diletakkan sembarangan dan dibuka-buka karena isi botol atau tempat medium akan meluap dan hanya boleh dibuka ketika manometer menunjukkan angka 0 serta dilakukan pendinginan sedikit demi sedikit. Medium yang mengandung vitamin, gelatin atau gula, maka setelah sterilisasi medium harus segera didinginkan. Cara ini untuk menghindari zat tersebut terurai. Medium dapat langsung disimpan di lemasi es jika medium sudah dapat dipastikan steril.
            Erlenmeyer merupakan alat yang digunakan untuk ,emsterilkan ukuran penyimpanan medium, dan menampung dari penyaringan. Alat ini dapat disterilkan dengan ditutup terlebih dahulu bagian atas dengan kapas lalu disterilkan menggunakan autoclave. Gelas kimia berfungsi sebagaitempat larutan dan juga memanaskan zat-zat mikrobiologi serta mengambil sebuah sampel dengan ukuran benar. Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium nutrisi cair atau padat.
            Sentrifuse adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan senyawa dengan berat molekul yang berbeda dengan memanfaaatkaan gaya sentrifuse. Ada dua jenis sentrifuse yaitu sentrifuse listrik dan sentrifuse putar manual.
Jarum inkolum (jarum ose) berfungsi untuk memindah biakan untuk ditanam/ditumbuhkan kemedia baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehinggga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop,dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak dipermukaan agar,sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegakan (stab inoculating). Jarum inokulum ini sangat bermanfaat saaatmembelah agar untuk prepasi heinrich’s Slide Culture
Laminar air flow adalah kelengkapan dasar laboratorium khususnya laboratorium kedokteran. Ada dua system pengolahan Laminar air flow yaitu sitem pengolahan udara vertical dan horizontal, yang masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Laminar air flow adalah alat sistematis yang menggunakan prinsip filtrasi udara dan penggunaan radiasi ultraviolet. Laminar air flow digunakan sebagai
Tempat untuk melakukan kegiatan laboratorium yang membutuhkan kondisi steril, seperti membuka alat yang talah disterilkan dan menyiapkan sampul mikroba.
Pengenalan alat-alat laboratorim penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, peralatan pengamatan mikrobiologi ternagi atas tiga, yaitu gelas kaca, gelas plastik, dan gelas besi.dari alat-alat mikrobiologi yang digunakan mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Fungsi dari masing-masing, alat-alat dari mikrobiologi antar lain peralatan yang dibuat dari gelas kaca yaitu tabung reaksi, kaca objek ,erlenmenyer,  sedangkan peralatan yang terbuat dari gelas plastik yaitu cawan petri  dan adapun peralatan yang terbuat dari gelas besi yaitu centri, hot plate, jarum ose, lampu Bunsen,autoclave, dan oven.
Pada praktikum kali ini yang dilakukan adalah mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium yang dibutuhkan dalam  pengujian mikrobiologis dan  dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
 V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Peralatan yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologi yaitu cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, jarum ose, lampu bunsen,pipet tetes, hot plate, sentrifuse, autoc lave, laminar air flow, oven, sikat tabung, loupe, timbangan analitik, cawan petri, dan cultur chamber.
2. Fungsi dari peralatan praktikum mikrobiologi tergantung dari jenis alat tersebut , seperti cawan petri yang dalam penggunaannya harus dalam steril agar dalam melakukan penelitian mikroba yang telah diisolasi tidak tercampur dengan mikrobo lainnya, tabung reksi mempunyai prinsip kerja dimana pada waktu memanaskan media yang ada didalamnya tabung reaksi harus dalam keadaan miring.



B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikun ini adalah sebaiknya alat-alat yang digunakan untuk mengisolasi objek (mikroba) disimpan diruangan tersendiri yang lenih steril agar tidak terkontaminasi mikroba lain dan pada saat praktikum wajib memperhatikan penjelasan penggunaan alat agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian alat.

DAFTAR PUSTAKA
Asnia, A, 2015.Mikrobiologi kehutanan.Universitas HALU OLEO. Kendari.
Budimarwanti, 2012. Pengelolaan alat dan bahan dilaboratorium kimia. (Word To Converter – Unregistered) http:// www.Word. To – PDF. Converter Tet.
Cahyani, Rosmawati, Jayadi, B; Pringgawansa, L.A; Riski, N; dan Kayanti, Z, 2012.  Laporan tetap Praktikum Mikrobiologi. Universitas Mataram. Mataram.
Dwidjoesoptro,D, 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Hajoeningstijas,O.D, 2012. Mikrobiologi Pertanian .Graha ilmu, Yogyakarta.
Febtriari.TR.R. Husen,A, Larasati,A.D, Lestari, Prabowo,B, Safira,D, Saragih,R.B, Sari,E.D, Theresia M.A, Widiatmoko, A, 2013. Laporan akhir praktikum Mikrobiologi. Politeknik kesehatan KEMENKES. Tanjungkarang.
Ikbal Muhammad, 2012. Laporan akhir praktikum Mikrobiologi. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi.UniversitasIslam negri( UIN). Sunan Gunung Jati. Bandung
Maulana Urief, 2003. Pengenalan alat-alat laboratorium. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah. Sumatra utara Medan.
Mirsadiq, L, 2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi Petanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta
Nurfauziahwati, N, 2011. Mikrobiologi..UGM. Yogyakarta
Ratu, Ayu, Dewi, Sartika, 2005. Analisis Mikrobiologi. Escherichic Coti 0,57 : H7 Perda Hasil Olahan Hewan Sapi dalam Proses Produksinya. Depok. UI.
Sumarsih,2003. Mikrobiologi Dasar. Fakultas Pertanian UPT“VETERAN” Yogyakarta
Wardani, Elly,2013. Sterilisasi dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi. Jurusan Farmasi. Fakultas Rarmasi dan Sains. Universitas Muhamadiyah Prof.DR.Hamka.
Widhy, 2009. Alat dan Bahan Kimia dalam Laboratorium IPA. Gamping Sleman. Yogyakarta.