LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN
I.
PENGENALAN
ALAT-ALAT LABORATORIUM
OLEH
:
FARIDA
M1A1 14 017
UNIT
LABORATORIUM KEHUTANAN
JURUSAN
KEHUTANAN
FAKULTAS
KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS
HALUOLEO
2015
1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring
berkembangya ilmu pengetahuan semakin tinggi pula rasa ingin tahu manusia
terhadap hal-hal baru dialam ini. Saat ini dengan ilmu pengetahuan manusia
dapat melakukan berbagai penelitian, baik penelitian yang berhubungan dengan
manusia, hewan, tumbuhan, bahkan mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan
mata. Hal ini memunculkan ilmu yang mempelajari tantang mikroorganisme disebut
mikrobiologi.
Mikrobiologi
adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah satu cabang
ilmu dari biologi dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia.
Mikrobiologi sering disebut ilmu praktik dari biokimia. Untuk melihat dan
meneliti mikroorganisme tersebut dibutuhkan alat-alat yang dapat menunjang
penelitian tersebut kita perlu mengenal alat-alat laboratorium mikrobiologi
serta cara atau tekhnik penggunaan alat-alat tersebut, yang terdiri dari bahan
kaca, plastik dan besi.
Alat-alat yang digunakan harus dalam
keadaan steril. Sebelum ala-alat mikrobiologi digunakan alat-alat tersebut harus
disterilisasi terlebih dahulu, sterilisasi adalah proses membebaskan alat atau
bahan dari mikroba yang tidak diinginkan. Untuk mensterilisasi alat-alat
mikrobiologi kita harus mengetahui cara atau tekhnik melakukan sterilisasi.
Berdasarkan
hal tersebut, maka dirasa perlu untuk mengetahui dan mengenal alat-alat
mikrobiologi, serta mengetahui fungsi alat-alat tersebut dan teknik atau cara
penggunaan dan sterilisasi alat-alat mikrobiologi.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium yang dibutuhkan
dalam pengujian mikrobiologis.
2. Untuk
mengoperasikan peralatan dan mengetahui
cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
C. Manfaat Praktikum
Kegunaan dari praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa
peralatan laboratorium yang dibutuhkan dalam
pengujian mikrobiologis
2.
Mahasiswa dapat mengoperasikan
peralatan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
[
[[
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah
ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari
biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia.
Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi
dasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam
mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara
umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang
lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi
bermacammacam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan,
mikrobiologi tanah, mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari
mikroba spesifik secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya. (Sumarsih,
2003).
Mikrobiologi merupakan
jenis makhluk hidup yang tersebar diseluruh lingkungan. Berbagai spesies
mikrobiologi terdapat disekitar kita, bahkan ditubuh kita. Pada umumnya,
mikroba banyak terdapat pada organ-organ tubuh yang langsung berhubungan dengan
lingkungan luar, seperti mulut, hidung, kulit, dan anus. Selain tubuh manusia,
mikroorganisme seringkali ditemukan pada bahan pangan. Bahan makanan, selain
merupakan sumber gizi bagi manisia, juga merupakan sumber makanan bagi
mikroorganisme. pertumbuham mikroorganisme dalam bahan pangan dapat menyebabkan
perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan pangan secara gizi, daya
cerna ataupun daya simpangan (Nurfauziawati, 2011).
Mikrobiologi ialah ilmu pengetahuan
tantang prikehidupan makhluk-makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan
mikroskop(bahasa yunani : micros = bios, hidup,logos = kata atau ilmu).
Makhluk-makhluk kecil itu disebut mikroorganisme,mikroba, protista, atau jasad
renik (Dwidjoseputro, 2012).
Mikrobiologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari mahluk hidup berukuran mikropis (Mikroba) meliputi bakteri,
algae, protozoa, fungi, dan virus. Mikrobiologi dapat dipandangsebagai ilmu
dasar yang mempelajari mikrobiologi dari mikroba, seperti fisiologi, Taksonomi,
Ekologi, dan Genetika mikroba serta dapat berperan sebagai ilmu terapan,antara
lain Mikrobiologi Pertanian (Agricultural Microbiology) (Hajoeningtijas, 2012).
Jasad hidup yang ukurannya kecil
sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad
renik disebut sebagai mikroba bukan hanya krena ukutrannya yang kecil, sehingga
sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih
sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tingggi. Mata biasa tidak dapat
melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. ukuran mikroba biasanya
dinyatakan dalam micron, 1 mikron adalah 0,001 mm. sel mikroba umumnya hanya
dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada
mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar
(Sartika, 2005).
U
B. Penggunaan Alat-alat
mikrobiologi
Didalam
pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak lepas dari alat-alat yang berada
dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan
sifat-sifat alat yang digunakan. Peralatanyang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umum digunakan
dilaboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi,
cawan pentri, pipet ukur, pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas
piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spritus, kaki
tiga, denga kawat asbes dan rak tabung (Wardani, 2013).
Laboratorium
berasal dari kata Laboratory yang
memiliki pengertian yaitu : (1) tempat yang dilengkapi peralatan untuk
melangsungkan eksperimen didalam sains unttuk melakukan pengujian dan analisis
(is a place for experimental study in a
science or for testing and analysis), (2) bagunan atau ruangan yang
dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek
pembelajaran bidang sains (a building or room equipped for conducting scientific
research or for teaching prapractikal science), (3) tempat memproduksi bahan
kimia atau obat (a place where chemicals pr medicines are manufact ured), (4)
tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah (a workplace for the conduct
of scientific research), (5) ruang kerja seorang ilmuan dan tempat menjalankan
eksperimen bidang studi sains (kimia, fisika, biologi, dsb). (the workplace a
saintisi also a place devoted to experiments in any branch of natural science,
as chemistry, physics, biology etc). (Widhy, 2009).
Irianto (2007) dalam Cahyani, et; al (2012) Paralatan yang dipergunakan dilaboratorium
mikrobiologi selain mikroskop adalah tabung reaksi, beaker gelas, labu ukur,
gelas ukur, cawan petri, pipet labu, buret, jarun ose, oven, autoklaf, lampu
spritus, alat timbangan, Ph meter, incubator, water bath (penagas air),
refrigator, freezer, haemocytometer, spektronik 200, coloni counter, hot plate,
vartex mixer, shaker, gelas benda, pipet tetes, jarum enter dan sebagainya.
Peralatan tersebut diatas merupakan bagian kecil dari peralatan yang terdapat
dilaboratorium mikrobiologi.
Setiap alat
memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat prinsip kerja atau proses yang
berlangsung ketika alat digumakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya,bahan atau pun peralatan yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi terbagi menjadi beberapa jenis. Pada dasarnya alat-alat tersebut
memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pengenalan alat-alat ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana bentuk dan fungsi masing-masing alat-alat mikrobiologi
dalam praktikum (Husen, et; al, 2013)[.
Tujuan keamanan
laboratorium adalah menciptakan suasanan laboratorium sebagai sarana belajar
sains yang aman. Caranya adalah dengan meningkatkan pengetahuan praktisi sains
(dosen, laporan, mahasiswa) tentang keselamatan kerja, mengenal bahan yang
mungkin terjadi serta upaya penangananya (Budimarwati, 2012).
C.
Fungsi Peralatan mikrobiologi
Yusuf
(2009) dalam Maulana, et; al (2003) Salah satu hal yang
menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah laboratorium. Laboratorium
digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk memahami
lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan jasad renik. Bekerja di
laboratorium selali memungkinkan terjadinya suatu kecelakaan. Satu-satunya
jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah dengan bekerja secara cermat
dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian yang mendasari dalam
pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang sederhana (praktikum)
maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium penelitian).Pengenalan alat-alat
laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan
karena dapat memperlancar kegiatan praltikum serta menghindari penyalahgunaan
fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan.
Jarum inkolum (jarum ose) berfungsi
untuk memindah biakan untuk ditanam/ditumbuhkan kemedia baru. Jarum inokulum
biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehinggga dapat berpijar
jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan
disebut ose atau inoculating loop/transfer loop,dan yang berbentuk lurus
disebut inoculating needle/transfer needle. Inoculating loop cocok untuk
melakukan streak dipermukaan agar,sedangkan inoculating needle cocok digunakan
untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegakan (stab inoculating). Jarum
inokulum ini sangat bermanfaat saaatmembelah agar untuk prepasi heinrich’s Slide
Culture (Mirsadiq, 2013).
Laboratorium
adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti
melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium Mikrobiologi tidak akan lepas dari
berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik
yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu,
peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang
tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika
tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap
percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama
tapi ukurannya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit
kita harus menggunakan gelas ukur bukan beaker glass ataupun erlenmeyer karena
ketelitian gelas ukur yang tinggi dan memang untuk mengukur zat cair serta
mudah digunakan, sedangkan beaker glass hanya sebagai wadah atu tempat larutan
atau sampel, meskipun terdapat skala pada beaker glass namun skala ini tidak
akurat dan tidak boleh digunakan untuk mengukur sampel yang sangat sensituf.
Begitu pula dengan prosedur percobaan yang lain, kita harus bisa menyesuaikan
dan menggunakan peralatan untuk praktikum tersebut (Mirsadiq, 2013).
Mikroskop
adalah suatu alat untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil termasuk
untuk melihat mikroba, sehingga sangat diperlukan didalam kegiatan yang
berhubungan dengan mikrobiologis. Secara garis besar, mikroskop dibagi atas dua
macam, yaitu mikroskop biasa/mikroskop cahaya dan mikroskop electron.(Asnia,
2015).
Autoklaf adalah alat untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yangakan digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan.Tekanan yang digunakan umumnya 15 Psi atau
sekitar 2 atm. Lama sterilisasiyang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121°C (Ikbal, 2012).
III.
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Unit
Laboratorium Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmun
Lingkungan, Universitas Halu Oleo Kendari. Pada hari senin, 19 0ktober 2015
pukul 15.30 WITA sampai selesai.
B. Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan pada praktikum ini adalah kertas gambar dan alat tulis menulis.
Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas kimia, gelas ukur, tabung
reaksi, erlen meyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan
petri, cultur chamber, lampu bunsen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave.
C. Prosedur Pelaksanaan
Metode pelaksananan dalam praktikum
ini adalah sebagai berikut
a. Menyiapkan alat-alat pengamatan mikrobiologi
yang dibutuhkan
b. Mengenali dan mengetahui fungsi dari berbagai
macam alat-alat pengamatan mikrobiologi
c. Menggambar alat-alat pengamatan
mikrobiologi
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil
pengamatan pada praktikum ini disajikan pada Tabel 1.
Tabel
1. Pengenalan alat-alat pengamatan mikrobiologi beserta kegunaannya
No
|
Nama alat
|
Gambar alat
|
Kegunaan
|
|||
1
|
Lampu bunchen (pembakar spirtus)
|
Untuk sterilisasi
dan memanaskan larutan
|
||||
2
|
Sikat tabung
|
Untuk membersihkan dinding tabung
|
||||
3
|
Cawan petri
|
Untuk membiakan (kultivasi)
mikroorganisme pada medium yang dituangkan diatas cawan ini.
|
||||
4
|
Hot Plate
|
Untuk memanaskan larutan
|
||||
5
|
Tabung reaksi
|
Untuk mereaksikan larutan
|
||||
6
|
Gelas kimia
|
Untuk mereaksikan larutan
|
||||
7
|
Oven
|
Untuk sterilisasi kering
|
||||
8
|
Pipet tetes
|
Untuk memindahkan atau mengambil larutan dengan volume dalam
jumlah yang kecil.
|
||||
9
|
Cultur chamber
|
Proses perkembangan hasil isolasi/ penanaman mikroba
|
||||
10
|
Loupe
|
Untuk memperbesar objek
|
||||
11
|
Gelas ukur
|
Untuk mengukur volume suatu larutan
|
||||
12
|
Timbangan analitik
|
Untuk menimbang media/bahan yang akan diamati
|
||||
13
|
Meja objek
|
.untuk meletakkan objek
|
||||
14
|
Autoklafe
|
Untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan tinggi
|
||||
15
|
Labu Erlenmeyer
|
Untuk mereaksikan larutan
|
||||
16
|
Kaca objek
|
Untuk menutup objek
|
||||
17
|
Jarum ose
|
. Untuk mengisolasi mikroba
|
||||
18
|
Sentrifuse
|
Memisahkan zat padat dan zat cair
|
||||
19
|
Laminar air flow
|
Mengendapkan zat padat dari larutan
|
||||
B.
Pembahasan
Mikrobiologi adalah ilmu yang
mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi,
dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering
disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi dasar diberikan
pengertian dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam,
struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum,
pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang
lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi
bermacammacam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan,
mikrobiologi tanah, mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari
mikroba spesifik secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya. Denan
berkembangnya ilmu pengetahuan saat ini ada berbagai macam alat-alat yang
digunakan untuk meneliti mikroba setiap alat memiliki nama yang menunjukan
kegunaan alat prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.
Beberapa kegunaan alat dapat dikenal berdasarkan
namanya, bahan ataupun peralatan yang digunakan dalam praktikum mikro biologi
terbagi menjadi beberapa jenis antara lain yaitu Erlenmeyer, gelas kimia,
tabungreaksi, hot plate, cawan petri,jarum ose, lampu Bunsen,pipet, oven, autoclave.
Berdasarkan hasil pengamatan
didalam laboratorium dapat diketahui beberapa alat yang digunakan dalam
praktikum mikrobiologi dan dijelaskan juga fungsinya.
Lampu bumsen
berfungsi untuk meminimlisasi bakteri lain pada saat pemanasan. Spetula
berfungsi untuk menyimpan susfensi. Mikro pipet adalaah alat untuk memindahkan
cairan yang berfolume cukup kecil. Banyak pilihan kapasitas dalam pipet mikro
yang dapat diatur volume pengambilannya dan mikro pipet yang tidak bias diatur
volumenya. Dalampenggunaanya mikro pipet memerlukan tip-tip yang sudah
disterilkan tidak boleh disentuh tangan karena akan menyebabkan kontaminasi.
Cawan petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan
terbuat dari plastic atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri
selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang besar
merupakan tutupnya. Batang penyebar berfungsi untuk menyebarkan suspense pada
media. Jarum ose dibut dari kawat chrom berukuran 0,5- 0,75 mm.
Hot
plate berfungsi untuk menghomogenkan
suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini
dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan
dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetik misalnya mampu
menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan
dapat dipanaskan sampai 425oC.Gelas ukur (Graduated Cylinder) Berguna untuk
mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki
beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume
larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung
larutan.
Tabung reaksi yang berfungsi
sebagai media pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain
itu juga dapat diisi dengan media padat.
Oven
merupakan alat-alat yang digunakan untuk
mengeringkan alat-alat sebelum digumnakan dan digunakan untuk
mengeringkan bahan-bahan dalam keadaan basah. Oven adalah alat sterilisasi yang
menggunakan prinsip panas kering. Oven digunakan untuk mensterilkan alat gelas
yang berungga atau material seperti minyak yang tidak dapat disterilkan denagan
autoclave karena tidak permeable terhadap uap air. Alat ini terdiri dari panas
elektrik, mengontrol suhu dan ruang insulasi yang umumnya dilengkapi kipas
untuk mensirkulasi uadara hingga panas merata. Kondisi sterilisasi umumnya
adalah 160-170 derajad dalam waktu 1 jam.
Pipet
tetes merupakan alat untuk memindahkan
larutan dengan volume yang
diketahui.
Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara
penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan
volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang
tersedia (dilihat bahwa skala harus epat
sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler
dengan udara sekitar. Pipet tetes (Pasteur Pippete), fungsinya sama dengan
pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu
penerapannya adalah dalam menambahkan HCl atau NaOH saat mengatur pH media,
penambahan reagen ada uji biokimia, dan lain-lain.
Gelas ukur berfungsi mengukur
larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume. Gelas ukur ini terbuat
dari kaca dan cara penggunaannya dengan melihat volume yang tertera pada gelas
ukur tersebut Autoklafe digunakan
sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf
untuk sterilisasi, tutupnya jangan diletakkan sembarangan dan dibuka-buka
karena isi botol atau tempat medium akan meluap dan hanya boleh dibuka ketika
manometer menunjukkan angka 0 serta dilakukan pendinginan sedikit demi sedikit.
Medium yang mengandung vitamin, gelatin atau gula, maka setelah sterilisasi
medium harus segera didinginkan. Cara ini untuk menghindari zat tersebut
terurai. Medium dapat langsung disimpan di lemasi es jika medium sudah dapat
dipastikan steril.
Erlenmeyer merupakan alat yang digunakan untuk
,emsterilkan ukuran penyimpanan medium, dan menampung dari penyaringan. Alat
ini dapat disterilkan dengan ditutup terlebih dahulu bagian atas dengan kapas
lalu disterilkan menggunakan autoclave. Gelas kimia berfungsi sebagaitempat
larutan dan juga memanaskan zat-zat mikrobiologi serta mengambil sebuah sampel
dengan ukuran benar. Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme
dalam medium nutrisi cair atau padat.
Sentrifuse adalah suatu alat yang digunakan untuk
memisahkan senyawa dengan berat molekul yang berbeda dengan memanfaaatkaan gaya
sentrifuse. Ada dua jenis sentrifuse yaitu sentrifuse listrik dan sentrifuse
putar manual.
Jarum inkolum (jarum ose) berfungsi
untuk memindah biakan untuk ditanam/ditumbuhkan kemedia baru. Jarum inokulum
biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehinggga dapat berpijar
jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan
disebut ose atau inoculating loop/transfer loop,dan yang berbentuk lurus
disebut inoculating needle/transfer needle. Inoculating loop cocok untuk
melakukan streak dipermukaan agar,sedangkan inoculating needle cocok digunakan
untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegakan (stab inoculating). Jarum
inokulum ini sangat bermanfaat saaatmembelah agar untuk prepasi heinrich’s
Slide Culture
Laminar
air flow adalah kelengkapan dasar laboratorium khususnya laboratorium
kedokteran. Ada dua system pengolahan Laminar air flow yaitu sitem pengolahan
udara vertical dan horizontal, yang masing-masing punya kelebihan dan
kekurangan. Laminar air flow adalah alat sistematis yang menggunakan prinsip
filtrasi udara dan penggunaan radiasi ultraviolet. Laminar air flow digunakan
sebagai
Tempat
untuk melakukan kegiatan laboratorium yang membutuhkan kondisi steril, seperti
membuka alat yang talah disterilkan dan menyiapkan sampul mikroba.
Pengenalan
alat-alat laboratorim penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, peralatan pengamatan
mikrobiologi ternagi atas tiga, yaitu gelas kaca, gelas plastik, dan gelas
besi.dari alat-alat mikrobiologi yang digunakan mempunyai fungsi yang
berbeda-beda. Fungsi dari masing-masing, alat-alat dari mikrobiologi antar lain
peralatan yang dibuat dari gelas kaca yaitu tabung reaksi, kaca objek ,erlenmenyer, sedangkan peralatan yang terbuat dari gelas plastik
yaitu cawan petri dan adapun peralatan
yang terbuat dari gelas besi yaitu centri, hot plate, jarum ose, lampu
Bunsen,autoclave, dan oven.
Pada praktikum kali ini yang
dilakukan adalah mengetahui jenis dan fungsi beberapa
peralatan laboratorium yang dibutuhkan dalam
pengujian mikrobiologis dan dapat
mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi
dengan benar.
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1. Peralatan yang dibutuhkan dalam pengujian
mikrobiologi yaitu cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer, gelas kimia, gelas
ukur, jarum ose, lampu bunsen,pipet tetes, hot plate, sentrifuse, autoc lave,
laminar air flow, oven, sikat tabung, loupe, timbangan analitik, cawan petri,
dan cultur chamber.
2. Fungsi dari peralatan praktikum
mikrobiologi tergantung dari jenis alat tersebut , seperti cawan petri yang
dalam penggunaannya harus dalam steril agar dalam melakukan penelitian mikroba
yang telah diisolasi tidak tercampur dengan mikrobo lainnya, tabung reksi
mempunyai prinsip kerja dimana pada waktu memanaskan media yang ada didalamnya
tabung reaksi harus dalam keadaan miring.
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada
praktikun ini adalah sebaiknya alat-alat yang digunakan untuk mengisolasi objek
(mikroba) disimpan diruangan tersendiri yang lenih steril agar tidak
terkontaminasi mikroba lain dan pada saat praktikum wajib memperhatikan
penjelasan penggunaan alat agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian alat.
DAFTAR
PUSTAKA
Asnia, A, 2015.Mikrobiologi kehutanan.Universitas HALU OLEO. Kendari.
Budimarwanti, 2012. Pengelolaan alat dan bahan dilaboratorium kimia. (Word To Converter
– Unregistered) http:// www.Word.
To – PDF. Converter Tet.
Cahyani, Rosmawati, Jayadi, B; Pringgawansa, L.A;
Riski, N; dan Kayanti, Z, 2012. Laporan tetap Praktikum Mikrobiologi. Universitas
Mataram. Mataram.
Dwidjoesoptro,D, 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan,
Jakarta.
Hajoeningstijas,O.D, 2012. Mikrobiologi Pertanian .Graha ilmu, Yogyakarta.
Febtriari.TR.R. Husen,A, Larasati,A.D, Lestari,
Prabowo,B, Safira,D, Saragih,R.B, Sari,E.D, Theresia M.A, Widiatmoko, A, 2013. Laporan akhir praktikum Mikrobiologi.
Politeknik kesehatan KEMENKES. Tanjungkarang.
Ikbal Muhammad, 2012. Laporan akhir praktikum Mikrobiologi. Jurusan Biologi Fakultas Sains
dan Teknologi.UniversitasIslam negri( UIN). Sunan Gunung Jati. Bandung
Maulana Urief, 2003. Pengenalan alat-alat laboratorium. Fakultas Pertanian. Universitas
Muhammadiyah. Sumatra utara Medan.
Mirsadiq, L, 2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi Petanian. Fakultas Pertanian. Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Nurfauziahwati, N, 2011. Mikrobiologi..UGM. Yogyakarta
Ratu, Ayu, Dewi, Sartika, 2005. Analisis Mikrobiologi. Escherichic Coti 0,57 : H7 Perda Hasil
Olahan Hewan Sapi dalam Proses Produksinya. Depok. UI.
Sumarsih,2003. Mikrobiologi
Dasar. Fakultas Pertanian UPT“VETERAN” Yogyakarta
Wardani, Elly,2013. Sterilisasi dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi. Jurusan Farmasi.
Fakultas Rarmasi dan Sains. Universitas Muhamadiyah
Prof.DR.Hamka.
Widhy,
2009. Alat dan Bahan Kimia dalam
Laboratorium IPA. Gamping Sleman. Yogyakarta.